Pembentukan Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) pada awal tahun 2025 menjadi tonggak penting dalam sejarah pengelolaan aset negara di ekonomi Indonesia.
Digadang-gadang sebagai “milestone” menuju Indonesia Emas 2045, Danantara diharapkan mampu menjadi motor penggerak baru bagi pertumbuhan ekonomi nasional.
Namun, apakah efektivitas Danantara benar-benar dapat dirasakan oleh perekonomian Indonesia? Mari kita telusuri dampak dan potensinya.
Strategi Konsolidasi Aset dan Investasi Ekonomi Indonesia
Danantara dibentuk sebagai hasil dari revisi Undang-Undang BUMN, dengan tujuan utama menyatukan aset-aset BUMN yang selama ini tersebar di berbagai sektor strategis. Misalnya perbankan, energi, telekomunikasi, dan pertambangan.
Dengan total aset yang dikelola mencapai ribuan triliun rupiah – bahkan disebutkan bisa mencapai US$ 900 miliar – Danantara menjadi salah satu kekuatan ekonomi terbesar di Indonesia.
Konsolidasi ini diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, transparansi, dan profesionalisme pengelolaan aset negara. Sekaligus mengurangi ketergantungan pada sektor migas dan pertambangan yang rentan terhadap fluktuasi harga global.
Dampak Langsung terhadap Ekonomi Indonesia
Kehadiran Danantara diproyeksikan memberikan dampak positif yang signifikan. Berikut dampaknya:
1. Menciptakan Lapangan Kerja Baru
Danantara diproyeksikan mampu membuka hingga 3 juta lapangan kerja di berbagai sektor industri. Sehingga secara langsung akan menurunkan tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Menarik Investasi Skala Besar
Investasi yang bisa dihimpun melalui Danantara diperkirakan mencapai 618 miliar dolar AS. Khususnya untuk memperkuat sektor infrastruktur, energi, dan teknologi.
3. Meningkatkan Kontribusi terhadap PDB Nasional
Program-program Danantara diprediksi akan menyumbang hingga 235,9 miliar dolar AS terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia.
4. Mendorong Ekspor Nasional
Danantara juga membuka peluang ekspor hingga 857,9 miliar dolar AS, yang akan memperluas pasar global bagi produk-produk Indonesia.
5. Memperkuat Sinergi antar BUMN
Dengan menyatukan aset-aset BUMN, Danantara diharapkan meningkatkan koordinasi dan efisiensi antar perusahaan milik negara.
6. Meningkatkan Daya Saing BUMN
Kehadiran Danantara akan mendorong transformasi dan profesionalisasi BUMN. Sehingga lebih kompetitif di tingkat regional maupun global.
7. Menjadi Sumber Pendanaan Strategis Nasional
Danantara dapat menjadi alternatif pembiayaan proyek-proyek strategis nasional tanpa terlalu bergantung pada APBN.
8. Mengurangi Beban APBN
Dengan pengelolaan keuangan yang efektif, Danantara mampu meringankan beban fiskal negara dan menawarkan skema pembiayaan yang lebih berkelanjutan.
Tantangan dan Efektivitasnya di Ekonomi Indonesia
Meski potensi Danantara sangat besar, efektivitasnya sangat bergantung pada tata kelola dan kredibilitas pengelolanya. Analis ekonom menegaskan jika pengelolaannya tidak transparan, maka bisa kehilangan kepercayaan investor global. Hasilnya juga tidak optimal.
Kredibilitas Danantara juga akan diuji dalam persaingan dengan sovereign wealth fund (SWF) lain di dunia. Seperti Temasek di Singapura atau Government Pension Fund Global milik Norwegia.
Meski demikian, Presiden Prabowo Subianto sangat optimistis bahwa Danantara dapat menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru, dengan target pertumbuhan ekonomi hingga 8% per tahun.
Namun, untuk mencapai target ambisius ini, diperlukan komitmen kuat dari semua pihak, baik pemerintah, regulator, maupun pelaku bisnis, dalam mendukung keberhasilan Danantara.
Proyeksi Masa Depan untuk Danatara
Dalam jangka panjang, Danantara diharapkan menjadi model pengelolaan aset negara yang efektif dan efisien, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan pengelolaan yang profesional, Danantara dapat menjadi tameng bagi stabilitas ekonomi Indonesia. Terutama dalam menghadapi ketidakpastian global dan berbagai tantangan ekonomi.
Dampak Danantara terhadap ekonomi nasional sangat potensial, baik dari sisi penciptaan lapangan kerja, investasi, kontribusi terhadap PDB, hingga peningkatan daya saing nasional.
Namun, efektivitasnya sangat bergantung pada tata kelola yang transparan, akuntabel, dan profesional. Jika dikelola dengan baik, Danantara dapat menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.